15 April 2008

Jawa versus Non Jawa! Siapa lebih Demokratis?

Hidup itu didalam konsep jawa adalah hanya untuk mampir dan minum air (filosofi orang jawa).

Bung Karno (orang jawa):
Melihat suatu misi dan visi Indonesia Merdeka! dan bisa melihat beberapa tahun kedepan bahwa Indonesia akan menjadi Macan Asia!

BJ.Habibie (orang jawa):
Dengan High Technologynya

Joyo Boyo (orang jawa):
Dengan NOTO NEGOROnya

Jawa itu penuh dengan : Etika...Sopan Santun...rasa sungkan...rasa malu..dan rasa takut.
Jawa itu juga sangat menghargai Hirarki..

Seorang pemimpin itu harus memiliki visi dan misi yang jelas!!
bukan mengalami kualitas kepemimpinan yang semakin lemah dan menurun...

Pak Harto pun memakai cara jawa...
jadi berawal dari penerapan ajaran jawa dulu baru pancasila...
P4 itu adalah ajaran jawa..
seperti ing madya mangun karso...tut wuri handayani...

berdasarkan statement diatas, sebagai orang jawa sayapun didalam hati bertanya...
Apakah presiden itu harus orang jawa??
"etnisitas bukan keharusan di dalam dunia perpolitisan!"
It has to be STOP!!
Demokratiskah itu?

Politik perkauman pada basis etnik awalnya itu adalah instrumental..
isu Jawa Non Jawa itu baru bisa hilang hanya by accident!
dan semua ini bila tak ada kaitannya dengan masalah keadilan, maka isu Jawa non Jawapun tak akan pernah ada..
jadi isu jawa non jawa ini muncul karena masalah keadilan..
cth: Megawati...Sutiyoso...Wiranto...SBY...Sultan,dll semuanya adalah orang jawa...

Jadi Kapan selesainya isu Jawa versus Non Jawa ini?
semua ini bisa selesai kalau ekonomi kita berkembang dengan baik..
jadi walau bagaimanapun segalanya itu harus tetap memperhatikan Basic Needs..
Selama ekonomi kita tidak mengalami kemajuan, maka isu Jawa Versus Non Jawa ini akan terus ada dan tidak akan pernah hilang!

semoga baik yang Jawa maupun Non Jawa hendaknya memikirkan apa yang harus dilakukan untuk Bangsa kita ini sebelum menjabat sebagai anggota DPR.

Tidak ada komentar: