29 September 2011

LAGI - LAGI KECOLONGAN...

Sekedar mengingatkan, pada saat masa pengeboman di Mapolresta Cirebon Presiden menyatakan bahwa itu adalah perbuatan jaringan kelompok teroris Cirebon. Kita masyarakat awam tidak tahu keakuratan kesimpulan SBY tersebut.

SBY juga menyampaikan pernyataan pers setelah peristiwa bom Marriott 2 beberapa tahun lalu. Termasuk dikemukakan SBY pada saat itu; kelompok teroris sedang bersiap melancarkan aksi pembunuhan dengan dirinya sebagai sasaran. SBY pun menunjukkan foto close-up dirinya dengan lubang peluru di sekitar muka. Namun foto itu belakangan di kabarkan tidak ada sangkut pautnya dengan bom Marriott 2. Foto itu di ambil dari tempat latihan teror beberapa tahun sebelum bom Marriott 2.

Nah! kali ini kita sekali lagi tidak tahu seberapa tepat kesimpulan SBY bahwa bom Solo dilancarkan oleh jaringan Cirebon. Kalau memang benar demikian, pernyataan SBY itu justru laksana menepuk air didulang, terpercik muka sendiri. Karena betapa tidak? belum lama bom bunuh diri meledak di Masjid Mapolresta Cirebon, sekarang kejadian lagi oleh kelompok yang sama. Lantas apa kerja polisi selama ini?

Tambahan lagi; bom Solo yang disebut berdaya ledak rendah adalah bukti jaringan Cirebon tidak sehebat kelompok Noordin M.Top dan Dr.Azhari and friends. Tapi walau "lebih amatir", ternyata polisi tetap saja kecolongan.


Bagi kita, ini bukan kenyataan sepele. Presiden SBY tidak semestinya berhenti pada pernyataan; pelaku bom Solo adalah bagian dari kelompok teroris Cirebon. SBY harus menanyai jajaran ke Menkopolkam dengan poling di dalamnya: Mengapa gerak kelompok Cirebon tidak terendus? Akan saat kita mengatakan bahwa pelaku bom bunuh diri yang sukses meledakkan dirinya di Mapolresta Cirebon semestinya di sikapi sebagai sesuatu yang amat sangat memalukan. Kerja polisi pun dengan demikian sudah sepatutnya di lipat gandakan, agar kelompok yang sama tidak lagi dapat melakukan kampanye teror mereka.

Menyadari adanya sesuatu yang terkesan tak beres di otoritas keamanan kita, apakah kejadian bom Solo akan berimbas pada rencana kocok ulang kabinet?

06 September 2011

PESAN PASCA LEBARAN

Bulan puasa telah berlalu, masa cuti lebaran pun telah berakhir. Ayo Para pekerja, masih kah anda curi-curi waktu untuk pulang lebih cepat hari ini? Masih mau menyanyikan lagu lama berjudul halal bihalal sebagai alasan untuk menunda-nunda tugas yang telah terkatung-katung lamanya? Ayolah, kita sudah sama-sama saling memaafkan.

Para teroris yang masih berkeliaran pun mungkin menyebut nama Tuhan yang sama dengan kita. Akan tetapi NO WAY! kita berbeda haluan.
Selepas lebaran bukan hanya anda yang mungkin berniat kembali menyingsingkan lengan baju, kami pun sudah menyiapkan untuk parsel berisi BELENGU bahkan PELURU.

Para koruptor yang belum tertangkap, Bagaimana suasana berlibur anda? Berapa banyak uang sedekah yang bersumber dari hasil colongan anda? Berapa rupiah yang anda kirim untuk para pemangku kepentingan yang anda elus-elus lewat sogokan? Sudah siap kah anda dengan ko
rupsi berikutnya?

Para penjahat kerah putih yang telah tertangkap, pertanyaan kita sama! Bagaimana liburan anda di penjara? Sudahkah anda menjadi manusia yang lebih baik dari pada waktu-waktu sebelumnya? Atau jangan-jangan tetap kepala batu? (menganggap kelakuan anda tidak ada salahnya)

Para penegak
hukum, sudahkah anda sempat beristirahat sepekan lalu? Sekarang, mulai hari ini, nyalakan kembali radar anda. Para bandit utamanya koruptor sudah siap-siap menjadi tikus kembali. Jadi, endus gelagat mereka secepat mungkin. Sedangkan terhadap para koruptor yang telah di proses, ayoo perlekas prosesnya! Masyarakat sudah tidak sabar melihat ada lebih banyak lagi koruptor dan manipulator yang mengantri masuk buih.

Sekedar mengingatkan! Ada Nazaruddin dalam kasus wisma atlit, Ada Andi Nurpati terkait skandal suap palsu keputusan MK, Ada Cirus Sinaga yang main mata selama jadi jaksa, dan ada Nunun Nurbaeti istri Andang Daradjatun yang masih belum jelas keberadaannya, dan masih banyak lagi. Oia..!! jangan lupakan mega skandal bank century! Itulah sederet nama yang perlu di incar oleh anda (para penegak hukum) pasca libur lebaran.

Tentu saja pesan pasca lebaran ini tidak hanya kita peruntukkan bagi orang-orang jahat. Bagi orang=orang Indonesia yang budiman, mari kita gandeng tangan, menciptakan Indonesia yang lebih menjanjikan. Hal ini memang tidak mudah, apalagi jaman sekarang sukar di bedakan mana manusia sungguhan dan mana manusia titisan syaitan. Semuanya bisa jadi memperkenalkan diri sebagai orang Indonesia. Tapi tidak sedikit orang Indonesia yang menjajah bangsanya sendiri.

Selanjutnya untuk Presiden SBY, kita sebetulnya ingin kirim surat ke Bapak, mengingat Bapak sekarang sedang mood berkorespondensi. Harapannya, kalau surat yang dikirimkan oleh tersangka penjahat saja anda balas, apalagi yang dikirimkan oleh orang baik seperti kita:) Isi suratnya, "kita ingin minta maaf karena selama ini sudah sering mengkritik Bapak, semoga hari ini Bapak sudah kembali tancap gas, bekerja, demi kesejahteraan kita semua"