Tanpa harus menjadi orang MALAYSIA, kita bisa merasa betapa malunya menjadi warga dari sebuah negara dengan kemampuan pas - pasan dalam mengexploitasi khasanah budaya. Tetapi begitulah kompensasi yang biasa dilakukan oleh orang - orang yang tak punya! Kreativitas Seadanya! Akan tetapi keinginan untuk terkenal justru membabi buta! Solusinya sederhana: Curi saja kepunyaan pihak lain, lantas beri label "punya malaysia" DAMN..!!!!
Orang - orang tua melarang kita mencuri dan menjiplak kreasi orang lain. Ini wejangan bagus walau pelaksanaannya tidak terlalu mulus. Begitu putus asanya MALAYSIA, sampai berani - beraninya mencuri kebudayaan Nusantara kita.
Oke lah..jika MALAYSIA ingin mencicipi kemasyuran cita rasa seni INDONESIA, tetapi seperti ungkapan jawa "NGONO YO NGONO..NING OJO NGONO" deskripsinya kalaupun MALAYSIA sampai harus mengambil barang kepunyaan kita, cobalah mengambil dengan cara yang lebih cerdas! Pilihlah mana yang masih pantas di klaim. Bukan semacam Tari Pendet yang semua orang dari empat penjuru angin tau persis bahwa tarian itu berasal dari BALI, INDONESIA.
Dunia pariwisata MALAYSIA sekarang mengangkat Tag Line yang cukup atraktif, yaitu TRULY ASIA. Begitu lah bunyinya..dengan moto singkat dan padat, Truly Asia berarti MALAYSIA ingin mengirim pesan ke dunia bahwa tidak perlu lagi melancong ke Negara lain di Asia. Cukup singgah di MALAYSIA. Maka seluruh Asia sudah bisa di jumpai disana.. Nice :) (dengan senyuman ingin mengganyang malaysia)
Di MALAYSIA memank ada etnis CHINA dan INDIA, mirip dengan yang ada di INDONESIA. Tetapi, ya begitulah, kaum minoritas di sana entah sudah berapa kali MENJERIT - JERIT akibat mendapat PERLAKUAN DISKRIMINATIF dari pemerintah MALAYSIA. Jadi pantas kalau kemudian kita tidak melihat bagaimana kebudayaan dari suku - suku bangsa di sana bisa berkembang seperti yang berlangsung di sini, di INDONESIA.
Namun, biarkan saja... Biarkan MALAYSIA memakai TRULY ASIA sebagai moto pariwisatanya. Sementara di dunia pariwisata INDONESIA cukup memakai semboyan yang berbunyi "BETTER THAN MALAYSIA"