30 Juli 2009

MAKLUMAT SAMPAH..!!!

Media Tandzim Al Qoida Indonesia, Itulah judul maklumat di internet yang menghebohkan dan telah menjadi bahan pergunjingan sekaligus sasaran umpatan kita. Pertanyaan yang menggantung di benak kita, benarkah pesan di dalam blog itu di tulis oleh dedengkot teroris "Nurdin M Top"? Bisa YA bisa TIDAK. Kita sendiri mengendus kejanggalan bahwa Nurdin sudah mengirim maklumat sedemikian rupa.

Kejanggalan pertama: Ini kali pertama seorang teroris di tanah air mengirim pesan terbuka. Pada aksi - aksi teror sebelumnya sepanjang yang kita ingat, tidak pernah sekalipun Nurdin dan kelompoknya mengirim testimoni aksi sekaligus memberikan rasionalisasi atas kebiadapan mereka. Pasca BOM BALI 2, polisi memang berhasil mendapatkan rekaman video singkat berisikan pesan tentang BOM BALI 2. Tetapi si pengirim pesan menutupi wajahnya dengan topeng. Video itupun tersebar setelah polisi melakukan pemeriksaan dan mendapatkan rekaman itu di salah satu lokasi. Artinya, pihak - pihak di belakang aksi BOM BALI 2, pada dasarnya tetap tidak ingin di kenali dan tidak secara terencana menyebar luaskan maklumat untuk masyarakat umum. Nah...!! apakah maklumat di blog media Tandzim adalah indikasi bahwa Nurdin M Top kini sudah berubah tabiat? Dari sosok misterius menjadi teroris yang 'high profile' bahkan terkesan 'haus popularitas'.

Kejanggalan kedua: Para pengguna dunia maya umumnya tau persis bahwa surat elektronik, blog dan sejenisnya bisa ditelusuri lewat Nomor Protocol Internet atau IP Number! Begitu pula dengan blog yang berisikan pesan yang konon dikirim oleh gembong teror asal Malaysia bernama Nurdin M Top. Betapa naifnya jika teror yang melek teknologi seperti Nurdin M Top justru kini mempublikasikan maklumatnya lewat media yang sedemikian terbuka. Sulit diterima akal..!! Nurdin yang selalu berpindah - pindah guna menghindari tangkapan polisi sekarang malah memberikan petunjuk kepada instansi keamanan tentang tempat yang di singgahinya! Dari segi bahasanya pun, maklumat teror itu terasa jauh dari citra seorang Nurdin. Maklumatnya itu tidak di buka dan di tutup dengan salam. Kemasan bahasa Indonesianya pun juga jauh lebih kentara ketimbang gaya melayu yang biasanya kental di kemukakan oleh orang - orang Malaysia. Si pembuat maklumat juga tidak menunjukkan solidaritas tinggi layaknya anggota jaringan teror. Terbukti tidak ada pujian atau setidaknya ucapan terima kasih yang di kirim oleh si pentolan teror terhadap anak buahnya yang telah menjalankan misi sebagai pelaku bom bunuh diri.

Siapapun orang di balik pesan itu bagi kita adalah soal nomor 2, soal pertama yang terpenting tentunya adalah MENDESAK OTORITAS TERKAIT untuk sesegera mungkin MENUTUP, MEMBLOKIR atau APAPUN NAMANYA, blog yang sudah merangkai ayat - ayat suci Tuhan menjadi MAKLUMAT SAMPAH!

20 Juli 2009

HARUS BERSATU



Setelah menjadi pusat perhatian dunia selama sekitar dua pekan, berita tentang wafatnya MICHAEL JACKSON akhirnya harus tutup buku! Head Line lain tentang perseteruan antara KPK dengan POLRI juga ikut tersingkir.. begitu pula dengan berita kecil semacam kasus SYEKH PUJI yang ternyata juga tidak menjadi pengecualian untuk segera angkat kaki... Sekarang semuanya, tidak hanya di INDONESIA... Tapi juga diseluruh dunia memuat kegemparan akibat AKSI TEROR BOM di JAKARTA yang menjadi satu - satunya HEAD LINE yang paling ditunggu sekaligus paling MEMUAKKAN..!!!

Saat ini eksplisit kita sebut teroris sebagai pihak yang menguras energi psikis kita sebagai bangsa. Sulit kita pungkiri bahwa hawa paranoid dan aura kecurigaan antara elemen bangsa terasa sangat menyesakkan setiap kali kita menghela nafas. Ketidak percayaan kolektif pun semakin silang menyilang saat kita menyaksikan lembaga - lembaga penegak hukum nasional ,juga saling baku hantam. Keruh akal dan busuk hati akan menjejali seiring porak porandanya dua hotel berkelas Internasional di Jakarta, akibat dihajar serangkaian teror bom.

Travel Warning, bahkan Travel Restrictions menjadi pesan tegas banyak Negara terhadap warganya sebelum ke INDONESIA. Perlakuan DISKRIMINATIF terhadap kelompok - kelompok masyarakat tertentu juga kembali menjadi tingkah laku kebanyakan orang. Pelaku bisnis pun segera berfikir puluhan bahkan ratusan kali lebih banyak sebelum merealisasikan rencana - rencana usaha mereka di INDONESIA. Itu semua KONDISI BURUK..bahkan SANGAT BURUK.. Untuk melawannya, kita hanya punya satu FORMULA JITU yaitu BERSATU. Perbedaan AGAMA, perbedaan SUKU, perbedaan KELAS EKONOMI... semua kekuatan harus melebur menjadi KEKUATAN TUNGGAL untuk melawan AKSI TEROR yang BIADAB ini. Dan yang perlu di pahami bahwa Ini kaitannya adalah dengan TERORISME, musuh bersama yang tidak boleh diberikan ruang kompromi sama sekali. TEROR ini adalah ancaman terhadap bangsa INDONESIA..Jangan kemudian di pilah - pilah untuk sekat yang paling kecil.. Jangan mengail di air keruh. Kalangan Agamawan, para Politisi dan seluruh KOMPONEN BANGSA harus berdiri dalam satu barisan yang sama untuk menegaskan, bahwa aksi teror kali ini adalah yang TERAKHIR DI NEGARA KITA!!!

19 Juli 2009

AKAL

Saya menjadi terpancing utk kembali menulis setelah melihat cara berfikir orang - orang intelektual di sekeliling saya yang semakin hari semakin menghubung - hubungkan Agama dengan sesuatu yang irasional. Karena Agama identik dengan hal - hal ghaib lah, dsb. Pengkotak - kotakkan yang terjadi seperti misalnya di Islam sendiri ada Muhammadiyah (modernis) dan NU (traditional) itu pun hanya memiliki perbedaan pada cara pandangnya saja. Pada intinya keduanya sama - sama Islam.. sama - sama wajib menjalankan sholat lima waktu dan sama - sama puasa di bulan Ramadhan. Dan memang perlu disadari juga bahwa proses pertransferan Agama Islam itu sendiri melalui ajaran Jawa. Tapi disini saya tidak ingin membahas tentang dua organisasi itu, namun lebih kepada AKAL manusia yang merupakan sasaran yang di pilih Tuhan untuk menguji tingkat ketakwaaan kita.

Kebetulan Isra Mi'raj juga jatuh pada hari ini, dan menurut saya peristiwa Isra Mi'raj adalah momentum yg paling tepat utk dijadikan acuan dalam membahas persoalan AKAL manusia. Isra Mi'raj adalah perjalanan agung Nabi Muhammad dari Makkah ke Palestina..dan berlanjut dari bumi ke Singgasana Allah (Tuhan Yang Maha Esa) di lapis langit nan jauh di ketinggian sana. Seperti 'kristal', dari sisi manapun kita bercerita ulang tentang riwayat Isra Mi'raj, semuanya selalu terlihat megah dan terasa indah. Namun juga seperti ufuk langit, yakni sejauh apapun kita berjalan, AKAL lemah kita niscaya tidak akan pernah berhasil sampai pada titik tuntas menalarkan perjalanan supra rasional itu. Jadi "pantas saja jika kaum quraish tergelak sinis walaupun didalam hati mereka juga merasa takjub akan deskripsi Nabi yang sangat akurat tentang route dan situasi Palestina" padahal Nabi sendiri belum pernah berkunjung ke Negeri itu.

Isra Mi'raj adalah perjalanan yang di skenariokan Tuhan, kita bisa saja mencoba menafsirkan makna dan hikmah Isra Mi'raj, namun sampai kapanpun tafsiran kita pada umumnya sebagai manusia tidak akan pernah sepenuhnya sama dengan Tuhan selaku satu2nya pihak yang telah menyusun skenario itu. Yaa..salah satu hikmah itu adalah, bagaimana Tuhan menjadikan Isra Mi'raj sebagai sebuah ujian terhadap ketakwaaan kita...ujian itu justru diarahkan Tuhan ke sesuatu yang sangat kita banggakan yaitu AKAL.

AKAL lah yang kita sebut sebagai sumber kemampuan kita menggerakkan peradaban..
AKAL pula yang kita klaim sebagai pembeda antara manusia dan bukan manusia...
Bukan unsur kemanusiaan lain yang kita jadikan sebagai alasan bahwa kita memang pantas menjadi khalifah, menjadi pemimpin dimuka bumi dan kita, dengan AKAL yang luar biasa itu justru dituntut Tuhan untuk 'meyakini' adanya sebuah perjalanan ghaib bernama Isra Mi'raj.

Terdapat dua ujung dari proses ujian Tuhan ini:
  • Ujung yang pertama adalah kita menjadi mahluk yang ingkar.. ketidak mampuan kita menggapai rahasia - rahasia dibalik ke Maha Besaran Tuhan, mendorong kita untuk memandang kecil Agama. Agama pun lalu kita nilai sebagai hal yang irasional..tidak masuk AKAL..bahkan bertentangan dengan AKAL.
  • Ujung yang kedua adalah keghaiban AKAL kita menerbitkan kesadaran bahwa kita adalah mahluk berbatas yang diciptakan olah Zat Yang Maha Tak Berbatas.
    Kesadaran akan kecilnya diri itu yang mendorong kita untuk menundukkan AKAL dan berlanjut dengan memasrahkan diri secara utuh kepada Tuhan, zat yang segala sesuatu berada dalam genggaman-NYA. Kepasrahan itu pun kita ikrarkan lewat kalimat "hanya kepada-MU aku menyembah, dan hanya kepada-MU aku mengharapkan pertolongan"