29 April 2010

REKAM MONO ATAU STEREO ?

"Saat merekam suatu instrumen musik atau vokal, apakah saya harus membuat track mono atau stereo di software DAW ?"

Ini pertanyaan yang sering di dengar dari orang-orang maupun murid-murid Sekolah Musik!
Pertanyaan yang sangat sederhana tetapi jawabannya tidak sederhana

Jawabannya tergantung 2 hal berikut :
  • Apakah sumber suara mempunyai 1 atau 2 output ?
  • Saat mixing nanti, Anda ingin instrumen tsb di tempatkan 'mengelilingi' lagu Anda atau instrumen tsb menempati posisi panning tertentu yg pasti ?

Kita bahas ya... :)

Apakah sumber suara mempunyai 1 atau 2 output ?
Apabila sumber suara mempunyai 1 output, tentunya output tsb masuk hanya ke 1 input dari soundcard jadi Anda harus membuat track MONO !

Hal basic spt ini kadang2 belum di mengerti oleh pemula, sering saya lihat ada yang merekam gitar atau vokal yg colok ke 1 input soundcard
tapi membuat track stereo pada software DAW seperti ini :Sesudahnya, mereka akan bertanya : Mas, saya rekam vokal koq keluarnya hanya di speaker kiri ?

Ketakutan pemula untuk merekam vokal atau gitar ke track mono karena mereka beranggapan, nanti hasilnya gak bisa stereo
Padahal track mono apabila di panning di center / tengah, suaranya akan keluar dari 2 speaker baik kiri maupun kanan = stereo !

Jadi yg di rekam ke track mono adalah output mic (baik utk vokal, kick drum, snare drum, tom-tom dll), gitar elektrik, gitar elektrik akustik, bass dsb karena hanya ada 1 output !

Nah bagaimana utk sumber suara yang mempunyai 2 output seperti output keyboard spt di gambar sebelah kiri ini.

Mungkin Anda jawab, pasti rekam ke track stereo !

Ternyata jawaban ini tidak sepenuhnya benar

Semuanya tergantung dari hal-hal berikut :
  • Apabila tidak ada perbedaan output level dari kanal kiri maupun kanal kanan, maka akan lebih tepat kita merekam hanya 1 output saja ke track mono ! Biasanya yang di rekam adalah output kiri dari alat tsb ! Itu sebabnya utk instrumen dengan stereo output, tulisan pada outputnya adalah : Left / Mono & Right !

    Contoh 1A
    : Output Multi-FX gitar dgn preset distorsi --> tidak ada perbedaan antara output level kanal kiri dgn kanan, jadi kita rekam ke track mono saja !

    Contoh 2A
    : Sound piano dari keyboard yang output level kanal kiri & kanannya sama, cukup rekam ke track mono !
  • Apabila ADA perbedaan output level dari kanal kiri maupun kanal kanan, maka akan lebih tepat kita merekam ke track stereo !

    Contoh 1B
    : Output Multi-FX gitar dgn preset Stereo Delay atau Stereo Reverb, ternyata ADA perbedaan antara level kanal kiri dgn kanan, jadi kita rekam ke track stereo !

    Contoh 2B
    : Sound piano dari keyboard yang ternyata saat Anda memainkan not-not rendah, level kanal kiri lebih keras dari kanan, dan saat main not-not tinggi, ternyata level kanal kanan lebih keras dari kiri (simulasi piano yg direkam stereo), maka Anda dapat (walau belum tentu) merekam ke track stereo !

Lho ? Koq saya bilang walau ada 2 output & informasinya stereo, belum tentu kita rekam ke track stereo ? Gimana nih ?
Ini karena tergantung keputusan saat mixing !

Apabila Anda ingin instrumen yg di rekam tsb menempati posisi panning tertentu seperti di kanal kiri 40% atau di kanal kanan 10%, maka instrumen tsb sebaiknya di rekam ke track MONO saja, tidak usah STEREO !

Apabila Anda ingin instrumen dgn 2 output tadi & ada informasi stereo supaya menjadi lebar saat mixing atau 'ada di sekeliling' lagu Anda, maka rekamlah ke track STEREO !

Mudah2an gak pusing bacanya ya.....

Kesimpulannya :
  • Output instrumennya hanya 1 = rekam ke track MONO !
  • Output instrumennya ada 2 = rekam ke track STEREO apabila ada perbedaan antara output level kanal kiri & kanan ! Juga apabila saat mixing Anda ingin instrumen tsb soundnya lebar atau 'mengelilingi' mix Anda !
  • Output instrumennya ada 2 = rekam ke track MONO apabila tidak ada perbedaan antara output level kanal kiri & kanan ! atau Anda tidak ingin soundnya jadi lebar saat mixing ! Artinya rekam 1 output saja dari 2 output instrumen tsb (biasanya rekam output yg kiri) !

Semoga berguna !


Sumber: musiktek.com

19 April 2010

SALAHKAH MENJADI ORANG KAYA?

Setelah kurang lebih dua bulan lamanya saya mengalami beberapa permasalahan di seputar hidup, akhirnya mulai hari ini saya bisa menulis kembali untuk anda-anda semua. Mengenai topik diatas, SALAHKAH MENJADI ORANG KAYA?

Pertanyaan diatas sepertinya menjadi sangat relevan belakangan ini. Pasalnya, orang2 yang memiliki rekening Bank dengan timbunan uang seabrek-abrek saat ini seperti sedang "di syirik kan" banyak pihak. Ada saja yang "iseng dan rese". Entah itu KPK lah, peniup peluit alias whistle blower lah, PT ATK lah, dan wah.. masih banyak lagi yang seolah menguping, mengendus, meraba-raba, dan mencuri lihat pundi-pundi harta kita.

Jadi sekali lagi, salahkah menjadi kaum berharta? Sama sekali TIDAK. Nabi Muhammad SAW saja mengatakan: Beliau menyukai orang yang berharta. Mengapa? karena kekayaan memungkinkan pemiliknya untuk berbuat KEBAIKAN EXTRA dibandingkan dengan Kaum papa. Dan sekali lagi, mereka melakukan kebaikan itu melalui harta yang mereka punya.

Nha..berhubung saya menulis ini hari senin, hari ketika mulai kembali bercucuran peluh mencari makan untuk kebutuhan hidup (keluarga maupun kita sendiri), ada baiknya kita singgung sepintas tentang betapa pentingnya harta + catatan tentang layak tidaknya harta yang kita punya!

Pertama; pantas tidaknya atau dalam bahasa agama, halal haramnya harta kita tergantung dari bagaimana kita memperolehnya. "Sedikit namun pantas" tentu adalah yang baik ketimbang "banyak namun di dapat dengan cara-cara yang tidak karuan". Walau memang, "banyak dan halal" adalah yang TERBAIK tentunya!

Kedua; mari kita lihat wujud materinya. "Cara yang kita pakai untuk mengumpulkan harta anggaplah syah! Tetapi wujud hartanya tidak baik". Maka jelas ini bukan yang paling IDEAL. Ada keteladan yang Nabi Muhammad SAW tunjukkan, yakni pemberian terbaik adalah dari sesuatu yang paling kau cintai yang kau berikan kepada saudaramu. Dari situ bisa kita maknakan, disitulah penekanan tentang pentingnya bentuk kekayaan! Karena logikanya, bentuk yang TERCANTIK, yang TERBAGUS, cenderung juga yang PALING KITA SUKAI.

Ketiga; bagaimana kekayaan itu dimanfaatkan. Walau segudang namun dipakai untuk judi, untuk mabuk, MUSNAHLAH nilai kepantasan uang kita itu. WALHASIL, timbul lah perkataan jauhi sikap hidup voya-voya! Karena syahwat hedonis (harta) akan menjauhkan kita dari TELAGA SURGA.

All my friends... kefakiran dekat dengan kekhafiran, kekayaan begitu pula kekuasaan pun bisa menjerumuskan kita menjadi sekumpulan orang yang lupa daratan. Sejarah punya cerita tentang itu semua, dan pastinya catatan sejarah yang sama akan kian panjang. Tapi berkat siapa? jawabannya adalah berkat mereka (OKNUM RAKYAT INDONESIA).