Setelah menjadi pusat perhatian dunia selama sekitar dua pekan, berita tentang wafatnya MICHAEL JACKSON akhirnya harus tutup buku! Head Line lain tentang perseteruan antara KPK dengan POLRI juga ikut tersingkir.. begitu pula dengan berita kecil semacam kasus SYEKH PUJI yang ternyata juga tidak menjadi pengecualian untuk segera angkat kaki... Sekarang semuanya, tidak hanya di INDONESIA... Tapi juga diseluruh dunia memuat kegemparan akibat AKSI TEROR BOM di JAKARTA yang menjadi satu - satunya HEAD LINE yang paling ditunggu sekaligus paling MEMUAKKAN..!!!
Saat ini eksplisit kita sebut teroris sebagai pihak yang menguras energi psikis kita sebagai bangsa. Sulit kita pungkiri bahwa hawa paranoid dan aura kecurigaan antara elemen bangsa terasa sangat menyesakkan setiap kali kita menghela nafas. Ketidak percayaan kolektif pun semakin silang menyilang saat kita menyaksikan lembaga - lembaga penegak hukum nasional ,juga saling baku hantam. Keruh akal dan busuk hati akan menjejali seiring porak porandanya dua hotel berkelas Internasional di Jakarta, akibat dihajar serangkaian teror bom.
Travel Warning, bahkan Travel Restrictions menjadi pesan tegas banyak Negara terhadap warganya sebelum ke INDONESIA. Perlakuan DISKRIMINATIF terhadap kelompok - kelompok masyarakat tertentu juga kembali menjadi tingkah laku kebanyakan orang. Pelaku bisnis pun segera berfikir puluhan bahkan ratusan kali lebih banyak sebelum merealisasikan rencana - rencana usaha mereka di INDONESIA. Itu semua KONDISI BURUK..bahkan SANGAT BURUK.. Untuk melawannya, kita hanya punya satu FORMULA JITU yaitu BERSATU. Perbedaan AGAMA, perbedaan SUKU, perbedaan KELAS EKONOMI... semua kekuatan harus melebur menjadi KEKUATAN TUNGGAL untuk melawan AKSI TEROR yang BIADAB ini. Dan yang perlu di pahami bahwa Ini kaitannya adalah dengan TERORISME, musuh bersama yang tidak boleh diberikan ruang kompromi sama sekali. TEROR ini adalah ancaman terhadap bangsa INDONESIA..Jangan kemudian di pilah - pilah untuk sekat yang paling kecil.. Jangan mengail di air keruh. Kalangan Agamawan, para Politisi dan seluruh KOMPONEN BANGSA harus berdiri dalam satu barisan yang sama untuk menegaskan, bahwa aksi teror kali ini adalah yang TERAKHIR DI NEGARA KITA!!!
Saat ini eksplisit kita sebut teroris sebagai pihak yang menguras energi psikis kita sebagai bangsa. Sulit kita pungkiri bahwa hawa paranoid dan aura kecurigaan antara elemen bangsa terasa sangat menyesakkan setiap kali kita menghela nafas. Ketidak percayaan kolektif pun semakin silang menyilang saat kita menyaksikan lembaga - lembaga penegak hukum nasional ,juga saling baku hantam. Keruh akal dan busuk hati akan menjejali seiring porak porandanya dua hotel berkelas Internasional di Jakarta, akibat dihajar serangkaian teror bom.
Travel Warning, bahkan Travel Restrictions menjadi pesan tegas banyak Negara terhadap warganya sebelum ke INDONESIA. Perlakuan DISKRIMINATIF terhadap kelompok - kelompok masyarakat tertentu juga kembali menjadi tingkah laku kebanyakan orang. Pelaku bisnis pun segera berfikir puluhan bahkan ratusan kali lebih banyak sebelum merealisasikan rencana - rencana usaha mereka di INDONESIA. Itu semua KONDISI BURUK..bahkan SANGAT BURUK.. Untuk melawannya, kita hanya punya satu FORMULA JITU yaitu BERSATU. Perbedaan AGAMA, perbedaan SUKU, perbedaan KELAS EKONOMI... semua kekuatan harus melebur menjadi KEKUATAN TUNGGAL untuk melawan AKSI TEROR yang BIADAB ini. Dan yang perlu di pahami bahwa Ini kaitannya adalah dengan TERORISME, musuh bersama yang tidak boleh diberikan ruang kompromi sama sekali. TEROR ini adalah ancaman terhadap bangsa INDONESIA..Jangan kemudian di pilah - pilah untuk sekat yang paling kecil.. Jangan mengail di air keruh. Kalangan Agamawan, para Politisi dan seluruh KOMPONEN BANGSA harus berdiri dalam satu barisan yang sama untuk menegaskan, bahwa aksi teror kali ini adalah yang TERAKHIR DI NEGARA KITA!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar