Sekedar mengingatkan, pada saat masa pengeboman di Mapolresta Cirebon Presiden menyatakan bahwa itu adalah perbuatan jaringan kelompok teroris Cirebon. Kita masyarakat awam tidak tahu keakuratan kesimpulan SBY tersebut.


Tambahan lagi; bom Solo yang disebut berdaya ledak rendah adalah bukti jaringan Cirebon tidak sehebat kelompok Noordin M.Top dan Dr.Azhari and friends. Tapi walau "lebih amatir", ternyata polisi tetap saja kecolongan.
Bagi kita, ini bukan kenyataan sepele. Presiden SBY tidak semestinya berhenti pada pernyataan; pelaku bom Solo adalah bagian dari kelompok teroris Cirebon. SBY harus menanyai jajaran ke Menkopolkam dengan poling di dalamnya: Mengapa gerak kelompok Cirebon tidak terendus? Akan saat kita mengatakan bahwa pelaku bom bunuh diri yang sukses meledakkan dirinya di Mapolresta Cirebon semestinya di sikapi sebagai sesuatu yang amat sangat memalukan. Kerja polisi pun dengan demikian sudah sepatutnya di lipat gandakan, agar kelompok yang sama tidak lagi dapat melakukan kampanye teror mereka.
Menyadari adanya sesuatu yang terkesan tak beres di otoritas keamanan kita, apakah kejadian bom Solo akan berimbas pada rencana kocok ulang kabinet?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar