
Kesebelasan nasional kita berlaga melawan tim-tim asing memperebutkan jatah ke PIALA DUNIA. Laga sepak bola tim nasional kita itu berlangsung ketika kita pada saat yang sama mencoba untuk membangun tekad untuk menjadi tuan rumah PIALA DUNIA. Sebagai wujud keseriusan kita untuk menggelar perhelatan yang paling akbar sedunia itu, disemanggi yang menjadi jantung JAKARTA, bahkan jantung INDONESIA digelar SPANDUK RAKSASA bergambarkan PRESIDEN SBY, Disebelahnya tercetak seruan untuk menyukseskan kampanye INDONESIA MENJADI TUAN RUMAH PIALA DUNIA!

Hebatnya Amerika Serikat, Jepang dan Korea Selatan, ketiganya benar-benar mengambil derap langkah yang serentak untuk merenggut KEPERCAYAAN MASYARAKAT DUNIA. Bagi mereka, mengadakan perhelatan PIALA DUNIA bukan sebatas menyiapkan diri sebagai "EVENT ORGANIZER (EO)" Bersaing memperebutkan LOKASI PIALA DUNIA, sama artinya dengan menyerap sepak bola kedalam kehidupan Bangsa Amerika, Jepang dan juga Korea Selatan. Dan indikator keberhasilannya yang paling utama sekaligus paling beralasan adalah dengan menepukkan dada mereka yang sanggup berjaya pula di KANCAH OLAH RAGA SEPAK BOLA. Hasilnya selain tetap gemilang dibidang olah raga traditional mereka, Amerika Serikat, Jepang dan Korea Selatan kini juga di pandang sebagai pesaing serius di lapangan hijau. Keikut sertaan mereka pada kompetisi sepak bola bukan lagi sebatas PENGGEMBIRA. Mereka tidak bisa di pandang sebelah mata. Mereka bahkan sering dianggap sebagai KUDA HITAM.
Nah! INDONESIA, sebenarnya punya tradisi sepak bola yang lebih mendarah daging ketimbang ketiga negara tadi. Persoalannya andai kita memang ingin terpilih sebagai TUAN RUMAH PIALA DUNIA, maka kita terlebih dahulu harus mampu unjuk gigi kepada dunia bahwa sepak bola INDONESIA bukan sebatas HOBY. Apalagi bukan sebatas PESTA RAKYAT yang dua kali 45 menit dilapangan, yang berlanjut dengan kerusuhan sekian kali 45 menit dijalanan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar